Berita

Designer Aksesoris Tingkat Dunia Berasal Dari Indonesia

Seorang desainer aksesoris tingkat dunia Rinaldy Yunardi merupakan maestro desainer aksesoris asal Indonesia yang karyanya banyak digemari oleh selebritis kenamaan dunia. Rancangan aksesoris pria kelahiran 13 Desember 1970 berupa tiara, sepatu, earcuffs, anting, hingga sarung tangan dikenakan oleh selebritas seperti Mariah Carey, Katy Perry, Nicki Minaj, Janet Jackson, Taylor Swift, Gal Gatot, Ariana Grande, Shakira, Beyonce, Kylie Jenner hingga Christina Aguilera. Bahkan Queen of Pop Madonna untuk ketiga kalinya menggunakan aksesoris rancangan Rinaldy.

Pada tahun 2018 dalam acara Met Gala yang merupakan acara pesta fashion paling bergengsi dan diadakan setahun sekali untuk menggalang dana bagi Metropolitan Museum of Art di New York City-Amerika Serikat, Madonna menggunakan aksesoris dengan tema ‘Heavenly Bodies: Fashion and the Catholic Imagination’. Headpiece berwarna emas dengan kombinasi perak tersebut memiliki motif salib berbagai ukuran. Sementara rosario bermotif salib berwarna perak tampil menonjol. Karya Rinaldy telah tiga tahun berturut-turut digunakan oleh selebriti Hollywood di acara Met Gala.

Aksesori hiasan kepala buatan perancang Rinaldy Yunardi kembali digunakan oleh ratu pop Madonna dalam perayaaan hari ulang tahun ke-63 yang diadakan di Puglia, Italia, menggunakan headpiece dari Rinaldy Yunardi yang bertajuk “LA VITA E BELLA”. Headpiece tersebut memiliki warna emas antik, terdiri dari kristal, batu zirconia yang dapat memantulkan cahaya dan dibuat dari logam ukir dengan sistem tatah atau dodokan yang merupakan metode khas budaya handmade Indonesia. Keberhasilan Rinaldy juga mendapat pengakuan dari Reporter Hollywood yang memasukkan namanya dalam daftar enam perancang aksesori paling hits di Hollywood. “Madonna mencintai Rinaldy, karena itu membuatnya merasa seperti seorang ratu!” Bagaimana tidak, mahkota itu bernilai US$ 15 ribu atau sekitar Rp 224 juta.

Prestasi lainnya yang diperoleh Rinaldy adalah Encapsulate dimana terpilih sebagai pemenang utama dengan menyisihkan 104 finalis dari 122 peserta berasal dari 13 negara dalam ajang International World of Wearable Art Awards (WOW) pada tahun 2019 di kota Wellington, New Zealand. Dalam acara bergengsi ini Rinaldy mendapat penghargaan di dua bidang sekaligus yaitu Art & Fashion. Karya Encapsulate meraih juara utama, karya Cosmos dinobatkan sebagai juara 1. Karya Encapsulate menggambarkan situasi terpecah belahnya kondisi global terbuat dari tali rafia halus yang dijalin dan disusun dengan akurasi detil yang halus dan rapi. Sedangkan Cosmos dirancang sebagai sosok Guardian of Universe yang bertanggung jawab atas keseimbangan dan kehidupan alam semesta termasuk bumi. Bodysuit dikonstruksi dari jala yang dirajut khusus dengan bahan utama dari tali rafia yang dipilin halus dikombinasi dengan kristal dan ring serta rantai metal.

Pencapaian maestro aksesoris ini melalui proses panjang dan bertahap. Desiner yang telah berkarya selama 25 tahun ini memiliki karya pertama berupa tiara terbuat dari potongan-potongan akrilik, ditambah payet, sedikit kristal dan disambung menggunakan kawat dan lem. Ukurannya sedang namun ringan. Tiara akrilik laku di pasaran hingga akhirnya peluang merambah ke dunia fashion internasional terbuka ketika ia berkenalan dengan Faye Liyu, salah satu pendiri firma kehumasan dan konsultan fashion The Clique. Perusahaan itu mulai berdiri pada 2016 dan berbasis di Hong Kong Dari Hong Kong, karyanya sampai ke Cina dan akhirnya ke Amerika Serikat.

Rinaldy sangat mempertahankan proses produksi manual atau handmade. Menurutnya, kerajinan tangan itulah menjadikannya dapat bertahan menjadi desainer kelas dunia. Bagi Rinaldy, handmade mempunyai nilai seni yang lebih tinggi dan berharga. Proses pembuatan dan referensi budaya Indonesia menjadikan Rinaldy sebagai aset Bangsa yang mengharumkan nama Indonesia di belahan dunia.

Untuk informasi lebih lanjut perihal produk fashion dari Indonesia bisa menghubungi info@itpcmilan.it