Berita

Keindahan Tekstil Indonesia yang Memukau

Membahas tentang keanekaragaman tekstil khas Indonesia, banyak sekali tipe dan macam yang telah dikenal dan mendunia. Salah satu produk tekstil Indonesia yang terkenal hingga saat ini adalah kain tenun dan kain batik.

Kain tenun merupakan salah satu karya tekstil yang bernilai seni tinggi. Keindahan kain ini dan keragaman coraknya membuat banyak diminati pasar luar negeri, termasuk di Amerika Serikat, Jepang, dan Belanda. Umumnya kain tenun banyak dijumpai di berbagai desa tenun yang tersebar di seluruh penjuru wilayah Indonesia. Beberapa kain tenun memiliki makna serta filosofis yang berbeda dan unik. Kain tenun biasanya terbuat dari serat kayu, kapas, sutra, dan lainnya. Tidak semua motif tenun dibuat dengan teknik ikat, ada juga yang ditenun dengan tangan menggunakan benang emas dan perak dimana hasil dari tenunan tersebut dikenal dengan nama kain Songket. Songket adalah kain mewah yang aslinya memerlukan sejumlah emas asli untuk dijadikan benang emas, kemudian ditenun tangan menjadi kain yang cantik dan memukau. Menurut tradisi Indonesia sendiri, kain songket nan keemasan juga kerap dikaitkan dengan kegemilangan Kerajaan Sriwijaya yang makmur, kaya dan berjaya semenjak abad ke-7 hingga ke-14 di Sumatera. Banyak macam dan jenis Songket yang dikategorikan berdasarkan daerah pembuatan, filosofi dan dominasi warna yang digunakan. Antara lain yaitu

Palembang – Sumatera Selatan dimana ada dua kerajinan tenun yaitu Kain Tajung dan Songket, biasanya Songket Palembang ditenun dengan menggunakan benang perak dan emas, sedangkan kain Tajung atau Sewet Tajung Gebeng ditenun dengan benang sutera.

Minangkabau – Sumatera Barat, yang memiliki nama Songket Pandai Sikek, dimana pembuatannya menggunakan benang emas. da dua jenis tenun Pandai Sikek, yaitu Balapak dan Bacatua. Balapak merupakan kain yang ditenun dengan melewatkan benang emas di seluruh bidang kain. Sementara Bacatua merupakan kain tenun yang terdiri dari benang lungsi dan pakan dimana di bagian tertentu diberi hiasan benang emas.

Batak – Sumatera Utara tenunnya disebut kain Ulos.

Lombok – Nusa Tenggara Barat dimana wilayah Bima dan Sasak merupakan dua daerah penghasil tenun yang bernama tenun Sasak dengan memiliki motif seperti garis-garis loreng, segitiga zigzag, kembang segienam dan kotak-kotak.

Jepara – Jawa Tengah. tenun ikat Troso, kain ini dibuat dari helaian benang pakan atau benang lungsi yang sebelumnya diikat dan dicelupkan dalam zat pewarna alami. Tenun Jepara memiliki motif bernuansakan etnik (misris, krisna, ukir), tradisional, klasik dan unik yang hingga sekarang masih dipertahankan

Bali – Indonesia. Kain tenun khas Bali ini dikenal dengan nama Tenun Gringsing. Jenis kain tenun dari desa Tenganan ini khas karena menggunakan teknik ikat ganda atau teknik dobel ikat dalam proses pembuatannya. Ada juga kain tenun Endek yang diproduksi di desa Sidemen Bali, kini kain Endek telah banyak diproduksi menjadi produk fesyen modern. Bahkan, pakaian dengan sentuhan kain Endek juga dipamerkan dalam koleksi Christian Dior di peragaan busana Paris Fashion Week pada Desember 2020.Selain berbagai jenis kain tenun di atas, Indonesia juga dikenal dengan hasil tekstil berupa kain Batik. Secara etimologi, istilah “batik” berasal dari bahasa Jawa “bathik” yang berarti menghubungkan titik-titik menjadi gambar tertentu pada kain yang luas atau lebar. Dalam literatur Eropa, teknik batik ini pertama kali diceritakan dalam buku History of Java (London, 1817) tulisan Sir Thomas Stamford Raffles.

Kesenian batik di Indonesia telah dikenal sejak zaman Kerajaan Majapahit dan terus berkembang sampai kerajaan berikutnya. Kesenian batik merupakan kesenian gambar di atas kain, bahan-bahan pewarna yang digunakan ketika membatik terdiri dari tumbuh-tumbuhan asli Indonesia yang dibuat sendiri antara lain dari pohon mengkudu, soga, dan nila. Bahan sodanya dibuat dari soda abu, sedangkan garamnya dibuat dari tanah lumpur. Menurut teknik pembuatannya, batik tergolong akan beberapa jenis, antara lain Batik Tulis adalah kain yang dihias dengan tekstur dan corak batik menggunakan tangan. Pembuatan batik jenis ini memakan waktu kurang lebih 2-3 bulan.

Batik Cap adalah kain yang dihias dengan tekstur dan corak batik yang dibentuk dengan cap (biasanya alat cap terbuat dari tembaga). Pembuatan batik jenis ini memakan waktu kurang lebih 2-3 bulan.

Batik lukis yang proses pembuatan batik dengan cara langsung melukis pada kain putih. beberapa kain batik yang sudah mendunia, diantaranya adalah Batik Keraton, Batik Kawung, Batik Sogan, Batik Pekalongan Tujuh Rupa, dan Batik Priyangan.

Batik Keratonmerupakan batik yang melambangkan kebijaksanaan, kharisma, dan kearifan raja-raja Jawa.

Batik Kawung dimana memiliki pola yang sangat mirip dengan buah kawung (sejenis kelapa yang disebut buah kolang-kaling). Motif batik ini juga diartikan sebagai gambar bunga teratai dengan empat daun bunga yang sedang merekah.

Batik Sogan (Solo Batik) juga menjadi salah satu batik Indonesia yang mendunia yang telah ada sejak jaman dulu. Batik Sogan didominasi warna coklat dulunya digunakan oleh Raja-raja Jawa khususnya Keraton dan Kesultanan Solo.

Batik Priyangan, batik ini mempunyai pola dari gambar-gambar tumbuhan yang ditata rapi dan simetris. Susunan motif yang simetris ini membuat tampilan dari Batik Priyangan terlihat rapi. Warna-warna yang digunakan pada batik ini tidak mencolok dan sangat halus. Kini kain tenun dan batik telah berkembang menjadi salah satu komoditas industri kreatif Indonesia yang menembus pasar global. Motif tenun dan batik kontemporer tidak hanya dapat dijumpai pada produk-produk busana saja, tetapi juga pada produk-produk kreatif lainnya. Meski kerap dikenakan dalam berbagai acara adat, kini produksi tekstil ini juga berkembang tidak hanya digunakan untuk produk pakaian siap pakai (ready to wear), akan tetapi banyak aksesoris fesyen seperti dompet, tas, sarung dan produk lainnya menggunakan kain tenun dan batik sebagai bahan dasarnya.