Dalam beberapa tahun terakhir, industri kecantikan dan perawatan tubuh di Indonesia telah mengalami perkembangan yang signifikan. Hal ini menjadikan tidak hanya perempuan yang merawat diri, namun laki-laki juga tertarik melakukan hal yang serupa. Perubahan gaya hidup masyarakat, peningkatan kesadaran akan kesehatan, penggunaan media sosial dan kemajuan teknologi telah menjadi pendorong utama dalam menjadikan dunia kecantikan dan perawatan tubuh di Indonesia semakin berkelanjutan. Inovasi dalam produk-produk kecantikan, seperti skincare dan peralatan kecantikan canggih, telah memberikan pengalaman yang lebih efektif dan nyaman bagi konsumen baik perempuan maupun laki-laki. Misalnya, perangkat kecantikan berbasis teknologi seperti laser, ultrasound, radio frekuensi dan sebagainya yang semakin populer di pasaran.
Selain efektif dan nyaman, ketertarikan masyarakat terhadap produk kecantikan yang ramah lingkungan (sustainable beauty) juga semakin meningkat. Brand-brand lokal maupun internasional mulai mengadopsi praktik berkelanjutan dalam produksi mereka, menggunakan bahan-bahan alami, mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya dan tidak melibatkan hewan sebagai bahan uji coba (cruelty-free). Selain itu, konsumen juga semakin menyadari pentingnya pengemasan yang ramah lingkungan dan mulai memilih produk dengan kemasan yang dapat didaur ulang. Dengan demikian, selain menjaga kecantikan kulit, hal ini dapat melestarikan keanekaragaman hayati dan perlindungan terhadap alam. Contoh merek kecantikan yang mengambil langkah ini diantaranya yaitu Somethinc, BLP Beauty, Sensatia Botanicals, Base, Klen and Kind, Martha Tilaar, Wardah, dan Polka Beauty.
Indonesia, sebagai negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam, juga menyaksikan perkembangan industri kecantikan halal. Tuntutan produk kecantikan halal di Indonesia, diperkuat oleh UU No.33 Tahun 2014 Tentang Jaminan Produk Halal. Produk kecantikan halal tidak hanya memenuhi kebutuhan konsumen Muslim, tetapi juga menarik perhatian konsumen dari berbagai latar belakang. Sertifikasi halal pada produk kecantikan semakin dihargai sebagai tanda kualitas dan keamanan. Hal ini dikarenakan telah diakui kehalalannya oleh Badan Penyelenggara Jaminan Halal (BPJH) Kementerian Agama berdasarkan fatwa halal tertulis yang dikeluarkan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Tidak hanya itu, media sosial juga memainkan peran kunci dalam membentuk tren kecantikan di Indonesia. Munculnya platform media sosial untuk berbagi foto atau video seperti Instagram, Tiktok, Youtube atau media sosial lainnya telah mendorong banyak orang untuk merawat dan menjaga kesehatan kulit maupun tampil menarik, cantik, dan tampan. Melalui platform tersebut juga muncul para influencer kecantikan dan beauty enthusiast yang aktif berbagi tips, review produk, tutorial kecantikan serta memberikan inspirasi dan informasi kepada masyarakat. Hal ini tidak hanya memengaruhi preferensi konsumen baik perempuan maupun laki-laki, tetapi juga memotivasi pertumbuhan bisnis kecantikan online.
Dengan semua perkembangan ini, dapat dikatakan bahwa dunia kecantikan dan perawatan tubuh di Indonesia tidak hanya berkembang, tetapi juga semakin berkelanjutan. Faktor-faktor seperti teknologi, kesadaran lingkungan, kebutuhan pasar yang beragam, dan peran media sosial terus membentuk industri ini ke arah yang lebih progresif dan inklusif.
Untuk informasi lebih lanjut terkait Dunia Kecantikan dan Perawatan Tubuh di Indonesia Semakin Berkelanjutan, Anda dapat mengunjungi www.itpcmilan.it
Sumber
https://kemenperin.go.id/artikel/21460/Perubahan-Gaya-Hidup-Dorong-Industri-Kosmetik
https://sis.binus.ac.id/2019/10/17/mengenal-beauty-4-0-di-industri-kecantikan/
https://rakcer.id/8-pengaruh-media-sosial-pada-tren-kecantikan/
https://www.parapuan.co/read/532991767/tak-hanya-untuk-perempuan-kini-perawatan-kecantikan-untuk-laki-laki-ikut-meningkat
https://journal.student.uny.ac.id/index.php/societas/article/viewFile/17119/16528